Monday, January 29, 2007

Shiramiyu...!


Bismillahirrohmaanirroohiim... telah dibuka Shiramiyu...! Steam Center Pertama pada hari Sabtu, 27 Januari 2007 kemarin, Shiramiyu...! Steam Center beralamat di Jl. Merpati, Kampung Sawah, Ciputat. Mohon Do'a Restu dari teman2 semua untuk keberkahan dan kelancaran usaha kami ini...

Tanggal 27 Januari - 4 Pebruari kami mengadakan promo dengan tema: "Bayar Terserah Anda..."

Thanks kepada teman2 yang datang pada hari Sabtu, antara lain Pak Zaidi yang bela-belain datang setelah mengajar LINUX, thanks udah mampir ke Steam and Bengkel aksesoris saya Pak...! semoga kita bisa ketemu lagi di waktu yang lebih baik. Mas Yoyo... temen sekantor yang juga merupakan partner di www.etalase-halal.com. Adi JP, my prend... you should be... Pak Iwan (share holder), thanks sudah memberikan kepercayaan untuk mengelola usaha ini, dan teman2an lain yang belum disebutkan, semoga usaha ini sesuai dengan rencana... bahkan lebih... Amin.

Yang kebetulan lewat daerah tersebut sudilah mampir...

Wassalam,
Budi Rahmad

Wednesday, January 24, 2007

Begitu Menggoda...

Beberapa hari yang lalu, tetangga samping bengkel Aksesoris saya yang mempunyai usaha Soto datang dan mengutarakan keinginannya untuk meng-over-kontrak tempat usahanya sekarang kepada saya, sisanya masih sekitar 1.5 tahun, kenapa mau diover? ya dia punya alasan sendirilah... yang jadi pikiran saya sekarang harga yang ditawarkannya sangat murah karena harga tawarannya sama dengan kontrak 1 tahun dan bayarnya pun bisa diangsur, ga harus langsung lunas. Menggiurkan? tentu...

Tapi setelah saya pikir-pikir dengah harga yang murah tersebut apakah menguntungkan? jawabannya belum saya temukan, ada beberapa hal yang saya pertimbangkan yaitu Dana dan peruntukan tempat tersebut.

Sebenarnya setiap bulan kami menyisihkan keuntungan untuk dana sewa tahun berikutnya, dana tersebut bisa kami gunakan untuk DP over-kontrak dan sisanya bisa dibayar belakangan tapi yang menjadi kendala tempat tersebut tentu butuh dana tambahan kalau memang mau buat usaha, ga mungkin khan udah sewa terus dibiarkan kosong? Masalah peruntukannya juga menjadi kendala, buat usaha apa? ada beberapa alternatif, salah satunya memperluas bengkel, menurut teman saya dengan diperluas bengkel maka ada kemungkinan income bertambah, tapi terus terang saya masih belum melihat kemungkinannya diatas 70% selain itu dana yang diperlukan untuk memperluas cukup banyak. Alternatif kedua Tempat jual beli motor, alternatif tersebut bukan merupakan keperluan mendesak karena dengan menempati area di depan bengkel masih memungkinkan, dengan memaksakan diri mengontrak untuk hal tersebut hanya akan menambah beban. Alternatif ketiga, Membuka tempat Steam Motor lagi, sepertinya ini juga tidak akan berpengaruh banyak karena disekitar daerah itu sudah banyak tempat steam Motor, baik besar maupun kecil.

Saya minta waktu tiga hari untuk memikirkan peruntukannya, dan hari ini adalah batas terakhir... barusan teman saya nelpon dan bilang kalau tetangga tersebut sangat mengharapkan kami yang mengambilnya, karena sampai hari ini saya belum menemukan ide usahanya maka saya mengambil keputusan untuk melepaskannya. Apakah saya rugi melepaskan penawaran yang begitu menggoda? mungkin, tapi saya tetap merasa itu adalah keputusan saya yang terbaik, saya membiasakan diri untuk melihat untung ruginya membeli sesuatu bukan berdasarkan murah dan mahalnya dan ini berpengaruh pada saat mengambil keputusan seperti ini.

Kalau lagi jalan-jalan di mall atau tempat perbelanjaan tentu kita sering melihat promosi dengan discount besar-besaran, terkadang begitu menggoda... "kapan lagi bisa beli barang seperti itu dengan harga sekian?" ah...

Friday, January 19, 2007

Aset atau beban sih?

Sebagai seorang karyawan tentu saya mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya dan itu pasti saya terima kecuali ada hal-hal luar biasa terjadi pada perusahaan tempat saya bekerja sekarang atau lainnya, begitu juga dengan teman-teman, saudara, dan orang lain yang berlabelkan karyawan sebuat perusahaan. Itulah kelebihan atau daya tarik menjadi seorang karyawan "Penghasilan yang pasti" walaupun ada beberapa alasan lain yang sering kita dengar seperti pekerjaannya sesuai dengan pendidikan (contohnya accounting, marketing, engineering dll) atau karir yang menjanjikan.

Karyawan adalah salah satu profesi yang baik untuk seseorang yang menginginkan keamanan keuangan bulanan karena pada umumnya gaji yang diterima cukup untuk satu bulan, kalaupun lebih terkadang kita tergoda untuk memiliki barang-barang yang sedikit wah setidaknya itu yang saya rasakan atau artikel-artikel yang pernah saya baca.

Kita bisa melihat begitu banyak contoh karyawan yang terlihat begitu sukses pada saat masih bekerja mungkin dia seorang manager tapi ketika pensiun hidup pas-pasan atau bisa jadi kekurangan sehingga dia berusaha untuk mencari kerja lagi. Tapi ada juga contoh seorang mantan karyawan yang bisa dianggap berhasil seperti seorang tetangga mertua saya yang mempunyai rumah kos-kosan dengan jumlah kamar lebih dari 20 buah dan sewa tahunan sekitar 2 jutaan, walaupun sebelumnya dia adalah karyawan level bawah, tapi lihat dimasa pensiunnya dia mampu membuat aset yang dimilikinya memberikan keuntungan tanpa harus bekerja lagi, semua urusan kos dikelola oleh anaknya.

Apakah yang membedakan mereka...? Mengapa bisa begitu...? mungkin itulah pertanyaan yang perlu diutarakan. Kalau disuruh memilih pasti kita pengen yang endingnya seperti mantan karyawan yang mempunyai penghasilan dari kos-kosannya, tapi apakah kita sudah membuat langkah-langkah kearah situ?

Kebanyakan kita sebagai karyawan terkadang terlalu menikmati hasil yang kita terima pada saat ini, gaji bulan ini kita habiskan dalam satu bulan karena bulan berikutnya "Pasti ada" kalau ingin memiliki sesuatu sepertinya harus selalu dapat walaupun terkadang yang ingin kita miliki tersebut tidak memiliki manfaat yang signifikan, kita tidak terbiasa memperhitungkan untung rugi, mendesak atau tidak. Keinginan harus bisa terpenuhi itulah yang menjadi motto, sehingga ada karyawan yang semakin besar pendapatan bukannya semakin tenang malah sebaliknya, akibat keinginan-keinginan yang tidak bisa direm seperti HP harus model terbaru, alat-alat elektronik yang mahal, motor atau mobil keluaran terbaru atau rumah di perumahan tertentu... karena semua itu relatif mudah didapat oleh karyawan dengan cara kredit.

Tapi kalau untuk menyisihkan sebagian uang perbulan sepertinya berat sekali, dengan berbagai alasan keluar dengan mudah dari mulut, "jangankan menabung, untuk biaya sebulan aja kurang" padahal untuk beli HP yang seharga 2-3 jtan mampu.

Saya juga punya keinginan seperti itu, tapi apakah semua itu aset yang memberikan keuntungan signifikan? Kalau jawabannya "YA" maka tidak ada salahnya mewujudkan keingin tersebut tapi kalau jawabannya "TIDAK" maka kita harus tahu apa yang mesti dilakukan. Jangan sampai keputusan kita membuat kita bekerja untuk membayar tagihan bulanan. Pak Khotib Jum'at tadi membacakan ayat alqur'an yang arti kurang lebih seperti ini "Allah tidak pernah berbuat zholim kepada hamba-NYA tapi hambanyalah yang menganiaya dirinya sendiri".

Wassalam

Monday, January 15, 2007

"Gaji naik ngga sih...?"

Isu hangat di perkantoran pada awal tahun biasanya berputar di topik "KENAIKAN GAJI", sedangkan pada akhir tahun biasanya "BONUS", tidak semua perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang sama mengenai waktu dan besarannya tapi biasanya sebagai karyawan ada harapan yang besar terhadap kenaikan gaji dan bonus tersebut. Bahkan pada saat menunggu itu timbul spikulasi, ramalan-ramalan, optimistis bahkan ada yang pesimis, ini menjadi sesuatu menarik untuk dibicarakan terutama kalau berkumpul pada saat makan siang atau lagi nongkrong di pantry. "Gaji naik ngga sih...?"

Wajar dong kalau itu menjadi topik hangat para karyawan saat ini, dengan kenaikan gaji tersebut otomatis penghasilan jadi bertambah, ada post-post pengeluaran yang bisa diperbesar atau kalau yang pendapatannya sudah berlebih bisa untuk menambah uang tabungan atau bisa mengutak atik dana pinjaman dengan cicilan berapa bisa diambil sekarang. Ada yang pengen mengambil KPR, Kredik Motor baru, Mobil baru atau HP baru. Ada harapan besar disana untuk melakukan perubahan-perubahan.

Sebagian teman saya ada juga yang ngga begitu tertarik lagi untuk membicarakan kenaikan gaji katanya itu sudah pasti setiap tahun dan kenaikannya bisa diperkirakan antara 7% - 15%, atau kalau perusahaan lagi OK bisa mencapai diatasnya. Menurut dia kenaikan gaji tidak berberbanding dengan kebutuhan yang terus bertambah atau kenaikan harga barang kebutuhan yang dibeli lebih tinggi dari persentase kenaikan gaji. Benar juga pendapat teman saya itu... tapi khan masih syukur ada kenaikan gaji andai kenaikan barang kebutuhan bertambah sedangkan gaji tidak naik tentu akan lebih membuat pusing tujuh keliling apalagi kalau selama ini mempunyai keinginan yang terpendam, seperti memiliki kendaraan atau rumah kapan bisa kesampaian?

Saya sendiri sebagai karyawan berharap kenaikan gaji tahun ini, tapi terus terang saya tidak menggantungkan penghasilan saya dari satu sumber pendapatan, kabar gembira bagi karyawan bahwa di zaman sekarang mempunyai pendapatan dari berbagai sumber sangat mungkin diperoleh seorang karyawan, bagi yang membutuhkan hal tersebut sangat disarankan untuk terus berpikir mendapatkan ide-ide kreatif atau bertanya dan minta saran kepada teman, saya yakin anda akan menemukannya.

Pada akhir November 2006 yang lalu saya membuka sebuah usaha kemitraan secara online, karyawan adalah sasaran saya sebagai mitra kerja, saya berharap dengan bergabungnya seorang karyawan dalam usaha ini dapat memiliki passive income tanpa harus mengganggu pekerjaannya, saya bermimpi suatu saat nanti ada mitra saya yang mempunyai passive income sama atau melebihi penghasilan yang diterimanya dari perusahaan tempatnya bekerja. Sehingga tidak ada lagi keluhan terhadap perusahaan walaupun suatu saat perusahaan tidak menaikan gajinya.

Maukah Anda membuat mimpi itu menjadi kenyataan bersama saya...?


Wassalam,
Budi Rahmad

Friday, January 12, 2007

Gagal... Emang kenapa?

Wajar kalau orang ngga mau gagal dalam berusaha, jangankan kita yang dananya pas-pasan, seorang milyuner pun saya pikir ngga bakal mau bikin usaha kalau dia tau itu bakal gagal. Terus kenapa ada yang berani melangkah dan mencoba meraih mimpinya dan sebagian lain hanya berada diluar arena walaupun memiliki keinginan untuk punya usaha dan segudang ide?

Takut gagal menjadikan seseorang maju mundur ketika akan mengeksekusi sebuah ide menjadi sesuatu aktifitas yang tampak oleh kasat mata. Banyak alasan yang keluar dari mulut seseorang, tapi pada intinya semua adalah ungkapan lain dari takut gagal, baik itu alasan ngga cukup modal, ngga ada waktu atau yang lainnya.

Fokus merupakan salah satu jawabannya. Setiap usaha selalu mempunyai dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal. Fokus seseorang mempengaruhi tindakannya, Fokus pada kegagalan akan menutup matanya dari kemungkinan berhasil atau dia berpikir tingkat keberhasilannya selalu kecil sehingga dia tidak akan pernah mewujudkan ide-idennya walaupun ada ratusan ide yang dia miliki, sedangkan fokus pada keberhasilan membuat orang berani mengeksekusi idenya menjadi sebuah aktifitas (Usaha) walaupun dia tatap melihat ada kemungkinan gagal, dia menyiapkan jurus-jurus mengantisipasi, maka melangkahlah dia ke dunia usaha itu.

Sekarang banyak usaha yang dimulai dengan modal dana 0 atau modal dana sedikit ternyata sukses bahkan mengalahkan usaha yang dimulai dengan modal jutaan atau puluhan juta rupiah. Waktu juga demikian, banyak jenis usaha yang tidak perlu kita tongkrongi setiap saat tapi tetap bisa jalan.

Fokuslah pada keberhasilan, keberhasilan dan keberhasilan, memotivasi kita melakukan action, ketika action itu sudah dilakukan tapi ternyata menemui hambatan, persoalan-persoalan yang sebelumnya belum siap diantisipasi, hadapi itu, tetap berpikir bagaimana mengatasinya, apa yang salah terus review...

kalau kita dapat mengatasinya maka keberhasilan akan dengan suka rela menemui kita tapi sebaliknya ketika kegagalan yang menemui kita, emang kenapa? Apakah dunia akan kiamat? Akan terlihat sikap mental kita apakah jera atau tetap semangat, apakah harapan keberhasilah itu sirna atau tetap menyala?

Akan menjadi yang manakah anda? buktikan sendiri dengan ACTION!!!

Wassalam,
Budi Rahmad